Bersiul Dimalam hari bisa memnngil makhluk halus?
Nama : Nahda Aqila
Nim : 18310102
Kelas : 1b Penerbitan
Kearifan Lokal:
Mitos Di larang Bersiul
Di Malam Hari
Banyak mitos – mitos aneh yang berkembang di
indonesia salah satunya sering sekali kita mendengar larangan bersiul di malam
hari karena takutnya ada hal hal yang tidak diinginkan terjadi atau bisa
dibilang bisa memanggil mahluk halus apalagi bersiul dengan menirukan suara
burung konon katanya itu sangat memancing makhluk halus untuk memparaninn kita.
Berdasarkan masyarakat jawa suara siulan tersebut sangat di gemari kemamang,
salah satu nama makhluk halus jika kita bersiul lalu ada yang membalas dengan
siulan juga sia, itu berarti ada makhluk halus yang membalas dan ia merasa
terganggu akan siulan kita sekaligus itu menjadi pertanda buruk.
Namun balik lagi ke kepercayaan masing masing ada
juga yang mengatakan mengatakan bahwa
larangan bersiul di malam hari dibuat agar tidak mengganggu tetangga atau orang
yang disekitar kita yang sedang beristirahat. Apalagi pada zaman baheula,
suasana desa cenderung sangat sunyi ketika malam sudah menjemput. Selain itu, suara siulan juga sering digunakan oleh
para pasukan pengintai untuk memberikan kode. Apabila seseorang bersiul
sembarangan di malam hari, hal tersebut dikhawatirkan dapat menggangu kode yang
diberikan oleh para pasukan pengintai. Tak heran jika kemudian muncul larangan
bersiul masih terbawa hingga saat ini, hanya saja belum ada bukti tentang
kepercayaan yang ini.
Memang tidak dapat
dipungkiri bahwa bersiul termasuk salah satu kegiatan yanng membuat suasana
hati membaik dan senang apaalagi saat hati kala bersedih. Bersiul menikmati
aluran lagu itu menjadi sesuatu yang paling nikmat ketika dilakukan pada malam
hari maupun siang hari. Namun siapa sangka
ternyata ada dalil yang menyatakan bahwa bersiul itu di larang dalam
islam hal itu di jelaskan pada Qs. Al – Anfal ayat 35وَمَا
كَانَ صَلَاتُهُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ إِلَّا مُكَاءً وَتَصْدِيَةً ۚ فَذُوقُوا
الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ
"Sembahyang
mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan.
Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu." (QS : Al-Anfal : 35).
Hukum
bersiul kemudian ditafsirkan lebih lanjut oleh Al-Jashas.
"Siulan
dan tepukan tangan dinamakan shalat, karena orang musyrikin menjadikan siulan
dan tepuk tangan sebagai pengganti doa dan tasbih. Ada yang mengatakan, mereka
bersiul dan bernyanyi ketika sedang beribadah." (Ahkam al-Quran, 3/76).
Comments
Post a Comment